Satu Pohon = Satu Pabrik Oksigen

Pernah terbayang membaca ratusan halaman sebuah buku, dari kulit pohon atau daun lontar? Pasti merepotkan. Beruntunglah ada teknologi yang bernama kertas. Tapi, pernah terpikirkah bahwa, satu rim kertas HVS menghabiskan satu batang pohon berusia minimal 5 tahun. Berapa banyak pohon yang harus ditebang setiap hari untuk memenuhi kebutuhan manusia akan kertas?

Keberadaan pohon memang sangat penting bagi kehidupan, karena pohonlah tempat oksigen yang sangat dibutuhkan manusia diproduksi. Tetapi akibat pertumbuhan manusia dan berbagai kebutuhannya, luas area pohon semakin berkurang. Semakin panasnya udara Bandung di siang hari dan bencana banjir di beberapa daerah, merupakan dampak yang sudah dapat dirasakan akibat hilangnya pepohonan. Kondisi inilah yang menginspirasi Greeneration Indonesia untuk mengadakan acara “Kertas bekasku hijaukan Bandungku” (Kebunku).

“Acara ini bertujuan mengembalikan pohon yang telah dimanfaatkan, menjadi bentuk pohon kembali, dengan cara mengumpulkan koran/kertas bekas untuk dijual,” kata Yasmin, ketua panitia “Kebunku”. Ia menambahkan, dana yang terkumpul dari penjualan koran/kertas bekas tersebut, digunakan untuk membeli pohon yang akan ditanam di sekitar daerah Kiara Condong dan Jln. Jakarta, 12 Februari mendatang.

“Satu batang pohon menambah satu pabrik oksigen,” kata Abah Iwan, pemerhati lingkungan sekaligus pembicara dalam talk show bertajuk “Peran generasi muda dalam pelestarian pohon dan lingkungan” di Institut Teknologi Bandung, Minggu (5/2), yang merupakan salah satu rangkaian acara “Kebunku”.

Masih menurut Abah Iwan, pohon bukan sekadar aksesori yang menambah keindahan. Tanpa pohon, tidak ada manusia yang bisa hidup. Ia menambahkan, masyarakat tidak perlu pernyataan cinta kepada pohon seperti kalimat, “Cintailah pohon” atau “Sayangilah pohon”. Yang diperlukan adalah kesadaran bahwa tanpa pohon, manusia tidak bisa hidup. “Coba saja beukeup, berapa lama kita bisa hidup tanpa udara?” katanya menegaskan.

Rasa hormat kepada pohon sudah hilang dari diri masyarakat modern, karena mereka menganggap urusan kelestarian pohon adalah urusan pencinta lingkungan atau pemerintah, jelas Abah Iwan. Ia mengingatkan, esensi keberadaan pohon sama dengan esensi keberadaan manusia di dunia. Karena itu, seluruh manusia secara ekstrem wajib memperhatikan lingkungan. Tanpa pepohonan, hidup manusia seperti ikan yang hidup di darat.

Ia memberikan saran agar manusia membangun ikatan emosional terhadap alam. Bukan hanya sekadar berdiskusi atau dialog lingkungan, tetapi juga melakukan sesuatu, seperti menanam pohon, ataupun mengurangi polusi udara dengan membudayakan penggunaan sepeda sebagai alat transportasi. *** pikiran rakyat

 

6 thoughts on “Satu Pohon = Satu Pabrik Oksigen

  1. ayo selamatkan pohon di bandung, sebar luaskan vandalisme pemkot dengan dinas pertamanannya yang semena-mena menebang pohon….blog diatas adalah kumpulan foto-foto yang memperlihatkan betapa vandalisme pemkot sangat memprihatinkan…

    salam hijau

Leave a reply to rerere Cancel reply